Emoticon sugeng rawuh wonten mriki....ampun kesupen komentaripun njeeeh...

Minggu, Maret 4

sabar menghadapi musibah

Ketika Nabi Sulaiman ditinggalkan putranya, ia
sangat sedih, lalu datanglah dua malaikat
(menghiburnya dengan mendramakan
kenyataan yang dialami olehnya), seakan punya
urusan (sengketa). Malaikat pertama berkata:
Sang raja, aku menanam biji (sudah tumbuh
baik) tapi belum kunikmati hasilnya, tahu-tahu
dicabut oleh orang ini. Ia menyatakan
kebenaran pengaduan orang pertama, bertanya
pada orang kedua: kenapa kau lakukan?
Jawabnya :
Aku berjalan menuju jalan raya, ditengah-
tengahnya ada tanaman kurang sedap
dipandang mata, lalu dipindahkan ke kanan-kiri
jalan, tidak tahunya diantaranya ada tanaman
orang ini yang kucabut, lalu Nabi Sulaiman
bertanya: Kenapa menanam di tengah jalan,
tidaktahukah kamu bahwa setiap orang
memerlukannya? Jawab Malaikat: Kenapa kau
harus sedih dan duka atas kematian anakmu,
tidak sadarkah bahwa : Mati adalah jalan menuju
akherat?. Kemudian ia taubat, tidak lagi duka
berlebihan atas kematian anaknya (demikian
hadits dari Abu Darda)
Ditengah perjlanan, Ibnu Abbas memperoleh
berita tentang kematian putrinya, lalu ia
membaca : “Innalillahi wa Inna ilaihi raaji’un”.
Dan berkata: “Aurat yang ditutupi oleh Allah dan
beban yang Dia selesaikan, serta pahala yang Ia
datangkan bagiku, kemudian turun dari
kendaraannya melakukan shalat 2 raka’at,
katanya: Kami melakukan perintah Allah dalam
ayat :
“Jadikanlah shabar dan shalat
sebagai penolongmu………” (Al-
baqarah: 45)
Ucapkanlah : "Inna lillai wa Inna ilaihi
raaji’un”. Ketika seseorang darimu tali
sandalnya putus, karena itu termasuk
musibah”. (Alhadits).
Nabi saw. Bersabda : Barang siapa ditimpa
musibah lalu membaca: Inna lillahi wa inna ilahi
raaji’un” seperti yang diperintahkan Allah, dan
berdoa : Ya Allah berilah pahala bagiku, dalam
musibah ini, dan gantilah yang lebih baik, maka
Allah memberinya (yang lebih baik). Umi
Salamah berkata: lalu ketika Abu Salamah
(suaminya) meninggal Aku baca doa tersebut,
tetapi teringat siapakah yang lebih baik dari Abu
Salamah, tahu-tahu Allah menggantikannya,
Nabi saw. Yang mengawininya.
Memukul paha sewaktu ditimpa musibah,
menggugurkan pahalana, dan yang dianggap
sabar adalah pada pukulan pertama
(mengekangnya), sedang besarnya pahala
sesuai dengan besar kecilnya musibah, dan
yang membaca “Inna lillahi wa inna ilaihi
raaji’un”, Allah pasti menambah pahala baru,
seperti saat terjadinya musibah”. (HR. Shalim
Muhammad dengan sanadnya Annas bin Malik).Ketika Nabi Sulaiman ditinggalkan putranya, ia
sangat sedih, lalu datanglah dua malaikat
(menghiburnya dengan mendramakan
kenyataan yang dialami olehnya), seakan punya
urusan (sengketa). Malaikat pertama berkata:
Sang raja, aku menanam biji (sudah tumbuh
baik) tapi belum kunikmati hasilnya, tahu-tahu
dicabut oleh orang ini. Ia menyatakan
kebenaran pengaduan orang pertama, bertanya
pada orang kedua: kenapa kau lakukan?
Jawabnya :
Aku berjalan menuju jalan raya, ditengah-
tengahnya ada tanaman kurang sedap
dipandang mata, lalu dipindahkan ke kanan-kiri
jalan, tidak tahunya diantaranya ada tanaman
orang ini yang kucabut, lalu Nabi Sulaiman
bertanya: Kenapa menanam di tengah jalan,
tidaktahukah kamu bahwa setiap orang
memerlukannya? Jawab Malaikat: Kenapa kau
harus sedih dan duka atas kematian anakmu,
tidak sadarkah bahwa : Mati adalah jalan menuju
akherat?. Kemudian ia taubat, tidak lagi duka
berlebihan atas kematian anaknya (demikian
hadits dari Abu Darda)
Ditengah perjlanan, Ibnu Abbas memperoleh
berita tentang kematian putrinya, lalu ia
membaca : “Innalillahi wa Inna ilaihi raaji’un”.
Dan berkata: “Aurat yang ditutupi oleh Allah dan
beban yang Dia selesaikan, serta pahala yang Ia
datangkan bagiku, kemudian turun dari
kendaraannya melakukan shalat 2 raka’at,
katanya: Kami melakukan perintah Allah dalam
ayat :
“Jadikanlah shabar dan shalat
sebagai penolongmu………” (Al-
baqarah: 45)
Ucapkanlah : "Inna lillai wa Inna ilaihi
raaji’un”. Ketika seseorang darimu tali
sandalnya putus, karena itu termasuk
musibah”. (Alhadits).
Nabi saw. Bersabda : Barang siapa ditimpa
musibah lalu membaca: Inna lillahi wa inna ilahi
raaji’un” seperti yang diperintahkan Allah, dan
berdoa : Ya Allah berilah pahala bagiku, dalam
musibah ini, dan gantilah yang lebih baik, maka
Allah memberinya (yang lebih baik). Umi
Salamah berkata: lalu ketika Abu Salamah
(suaminya) meninggal Aku baca doa tersebut,
tetapi teringat siapakah yang lebih baik dari Abu
Salamah, tahu-tahu Allah menggantikannya,
Nabi saw. Yang mengawininya.
Memukul paha sewaktu ditimpa musibah,
menggugurkan pahalana, dan yang dianggap
sabar adalah pada pukulan pertama
(mengekangnya), sedang besarnya pahala
sesuai dengan besar kecilnya musibah, dan
yang membaca “Inna lillahi wa inna ilaihi
raaji’un”, Allah pasti menambah pahala baru,
seperti saat terjadinya musibah”. (HR. Shalim
Muhammad dengan sanadnya Annas bin Malik).
Ketika Nabi Sulaiman ditinggalkan putranya, ia
sangat sedih, lalu datanglah dua malaikat
(menghiburnya dengan mendramakan
kenyataan yang dialami olehnya), seakan punya
urusan (sengketa). Malaikat pertama berkata:
Sang raja, aku menanam biji (sudah tumbuh
baik) tapi belum kunikmati hasilnya, tahu-tahu
dicabut oleh orang ini. Ia menyatakan
kebenaran pengaduan orang pertama, bertanya
pada orang kedua: kenapa kau lakukan?
Jawabnya :
Aku berjalan menuju jalan raya, ditengah-
tengahnya ada tanaman kurang sedap
dipandang mata, lalu dipindahkan ke kanan-kiri
jalan, tidak tahunya diantaranya ada tanaman
orang ini yang kucabut, lalu Nabi Sulaiman
bertanya: Kenapa menanam di tengah jalan,
tidaktahukah kamu bahwa setiap orang
memerlukannya? Jawab Malaikat: Kenapa kau
harus sedih dan duka atas kematian anakmu,
tidak sadarkah bahwa : Mati adalah jalan menuju
akherat?. Kemudian ia taubat, tidak lagi duka
berlebihan atas kematian anaknya (demikian
hadits dari Abu Darda)
Ditengah perjlanan, Ibnu Abbas memperoleh
berita tentang kematian putrinya, lalu ia
membaca : “Innalillahi wa Inna ilaihi raaji’un”.
Dan berkata: “Aurat yang ditutupi oleh Allah dan
beban yang Dia selesaikan, serta pahala yang Ia
datangkan bagiku, kemudian turun dari
kendaraannya melakukan shalat 2 raka’at,
katanya: Kami melakukan perintah Allah dalam
ayat :
“Jadikanlah shabar dan shalat
sebagai penolongmu………” (Al-
baqarah: 45)
Ucapkanlah : "Inna lillai wa Inna ilaihi
raaji’un”. Ketika seseorang darimu tali
sandalnya putus, karena itu termasuk
musibah”. (Alhadits).
Nabi saw. Bersabda : Barang siapa ditimpa
musibah lalu membaca: Inna lillahi wa inna ilahi
raaji’un” seperti yang diperintahkan Allah, dan
berdoa : Ya Allah berilah pahala bagiku, dalam
musibah ini, dan gantilah yang lebih baik, maka
Allah memberinya (yang lebih baik). Umi
Salamah berkata: lalu ketika Abu Salamah
(suaminya) meninggal Aku baca doa tersebut,
tetapi teringat siapakah yang lebih baik dari Abu
Salamah, tahu-tahu Allah menggantikannya,
Nabi saw. Yang mengawininya.
Memukul paha sewaktu ditimpa musibah,
menggugurkan pahalana, dan yang dianggap
sabar adalah pada pukulan pertama
(mengekangnya), sedang besarnya pahala
sesuai dengan besar kecilnya musibah, dan
yang membaca “Inna lillahi wa inna ilaihi
raaji’un”, Allah pasti menambah pahala baru,
seperti saat terjadinya musibah”. (HR. Shalim
Muhammad dengan sanadnya Annas bin Malik).

Tidak ada komentar: